Akhirnya yang ditunggu - tunggu dari Marvel Studio sudah tayang nih guys, sudah nonton belum nih, berikut review gue pas kemaren nyaksiin keseruan dari the avengers
The Avengers dirilis pertama kali di Inggris Raya
pada Minggu terakhir bulan April 2012, dan membawa film ini sukses meraup
penghasilan sebesar Rp 1,6 Trilliun di luar Amerika Utara pada minggu
perdananya. Di Indonesia sendiri film ini sangat booming, itu terlihat dengan
antusiasme tinggi para penikmat film di bioskop-bioskop Tanah Air di 3 hari
pertamanya (4-6 Mei).
Ceritanya keenam jagoan super itu dikumpulkan oleh Direktur
S.H.I.E.L.D, Nick Fury (Samuel L. Jackson) untuk mengalahkan Loki alias adik
adopsi Thor di Asgard, yang berasal dari dunia antah berantah bernama Jotunheim. Loki dibekali oleh Thanos (Villain Terkuat di Marvel) sebuah tongkat sakti yang bisa mengendalikan tesseract, sebuah kubus
biru yang menjadi sumber kekuatan untuk menaklukan dunia dan menguasai jagad
raya. Dengan keberhasilan Loki mencuri tesseract dari laboratorium S.H.I.E.L.D
membuat perdamaian dunia terancam, apalagi dengan ambisinya untuk membuat
seluruh umat manusia tunduk pada perintahnya, hal ini membuat Fury memutuskan
untuk mengumpulkan enam jagoan super dalam sebuah misi bernama Avengers untuk
merebut kembali kubus biru itu
Karakter dari masing-masing tokoh superhero yang sangat kuat
dan kental, membuat tugas S.H.I.E.L.D tidak mudah untuk menjadikan mereka dalam
satu regu. Selain itu latar belakang mereka yang berbeda menambah kerumitan
itu. Kita bisa lihat, sebelum mendapat misi Avengers tiap superhero punya
kesibukan pribadi; Iron Man a.k.a Tony Stark (Robert Downey Jr.) tengah sibuk
menambah jumlah Stark Tower sebagai bagian misi kemanusiaanya yang berkaitan
dengan penggunaan energi alternatif, Hulk a.k.a Bruce Banner (Mark Ruffalo)
mengabdikan dirinya sebagai seorang dokter keliling di daerah kumuh Kalkutta,
India, Black Widow (Scarlett Johansson) dan Hawkeye (Jeremy Renner) tetap
menjalankan tugasnya sebagai agen S.H.I.E.L.D, Captain America (Chris Evans)
yang masih mencoba menyadarkan dirinya kembali setelah terbangun dari tidur
panjang pasca Perang Dunia II, dan Thor a.k.a Dewa Halilintar (Chris Hemsworth)
yang entah darimana asalnya tiba-tiba hadir di tengah berjalannya film.
Kegamangan mereka untuk berkerja dalam satu tim terlihat dengan adanya adu
argumentasi antar mereka, mencari siapa yang terhebat dan apa sebenarnya yang mereka
akan lakukan dengan berada dalam sebuah regu.
Lewat satu jam film berjalan, kita akan mulai disuguhkan
pertarungan para superhero dengan pasukan makhluk luar angkasa, setelah Loki
sukses membuka pintu dimensi dengan menggunakan tesseract. Monster-monster itu
tumpah ruah di New York sehingga merusak jalanan dan gedung-gedung pencakar
langit di kota pusat ekonomi dunia itu. Dalam pertarungan itu kita akan melihat
bagaimana pembagian tugas para superhero; Captain America sebagai pemimpin dari
regu ini yang memegang komando, Iron Man dengan kekuatan Hi-Technya menjadi
penghalau pertama sekaligus pengalih bagi monster-monster yang hadir melalui
langit, Thor dengan palu halilintarnya juga menjadi penghadang monster-monster
di angkasa dengan kemampuannya mengendalikan halilintar sebagai senjata
pamungkasnya, Black Widow dan Hawkeye menemani sang Captain bertarung di
jalanan New York, dan Hulk akhirnya mendapat lawan sepadan bagi kekuatan
fisiknya yang tak tertandingi. Ribuan prajurit luar angkasa yang hadir hanya
dilawan dengan enam jagoan super itu, tanpa terlihat ada bantuan dari NYPD
ataupun US Army. Kedua angkatan bersenjata normal itu hadir menjelang
pertarungan usai, atau dengan kata lain meski kalah dalam jumlah namun The
Avengers masih bisa mengatasi itu semua. Dan pertarungan usai ketika Iron Man
sukses merubah arah sebuah roket nuklir—awalnya untuk menghancurkan Pulan
Manhatan—ke pintu dimensi di langit New York dan menghancurkan pusat energi
tesseract di luar angkasa.
Joss Whedon, sang sutradara sukses menghadirkan alur cerita
yang cukup menghibur sekaligus juga menegangkan. Dialog para tokoh yang sarat
akan makna juga menjadi nilai lebih film ini. The Avengers bukan lah film
superhero kelas kacangan yang hanya mengandalkan ledakan dan senjata khusus jagoan
super, namun juga menampilkan teknologi canggih dari agen rahasia Amerika
Serikat. Meski mengumpulkan keenam superhero ini ke dalam satu ramuan, yang
bernama The Avengers, namuan Whedon tidak menghilangkan kekhasan yang sudah
melekat dimiliki oleh para superhero itu, sebagai contoh Hulk tetaplah seorang
dokter dan ilmuwan genius yang lugu, Captain America masih membawakan jiwa
veterannya yang serius dan tanpa kompromi sebagai eks prajurit perang terbesar
di abad 20, Black Widow dan Hawkeye ialah dua agen yang hidupnya penuh
teka-teki, Thor tetaplah memiliki kebijaksanaan layaknya seorang Dewa, dan Iron
Man tetaplah seorang dermawan, kaya raya, ilmuwan dan playboy yang keras kepala
dan sulit diajak serius. Film ini menegaskan bahwa keenam superhero disatukan
semata-mata hanya untuk menyelesaikan sebuah misi kemanusian dengan jalannya
(baca: kekuatan) sendiri dan bekerja sebagai tim , bukan sekedar saling
mencocokkan satu sama lain untuk melihat siapa yang paling super diantara
mereka.
The Avengers bukan lah sebuah superhero gathering yang
saling adu kuat-kuatan karena tiap superhero tetaplah menjadi dirinya sendiri.
Sejujurnya apa yang saya takutkan dengan film ini yang akan miskin kreatifitas
cerita dan terkepung dengan kehadiran para jagoan super tidak lah terbukti.
Cerita berjalan dengan alur yang pelan namun pasti. Awal cerita memang membawa
kita kepada cerita yang didominasi oleh adu agumentasi para tokoh super, yang
agak membosankan, namun ternyata itu adalah salah satu resep Joss Whedon untuk
mengumpulkan adrenalin kita di klimaks cerita yang penuh akan aksi heroik para
jagoan super Marvel Comic, hasil kreativitas Stan Lee dan Jack Kirby. Dan saya
berani katakan kalau film ini adalah salah satu film yang WAJIB DITONTON di
tahun 2012.
0 komentar
mari berkomentar