Tanpa disadari kita sering bila
kita tersakiti hal yang biasanya pertama timbul adalah ingin membalas perlakuan
orang yang menyakiti kita, itulah adalah reaksi wajar seorang manusia. Walaupun
mudah diucapkan, memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan. Ketika
seseorang telah atau akan dicelakai, maka yang tertanam biasanya perasaan
dendam dan ingin membalas. rasaan sepertiitu adalah wajar dalam diri orang
biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri orang yang luar biasa.
Menurut saya yang kurang
berpengetahuan ini, ada cara elegan yang lebih memberi nilai lebih kepada
dirikita, yaitu dengan memaafkan kesalahan orang lain yang telah menyakiti diri
kita. "tapi kita kalah dong, engga puas, masih dendam" suatu
pertanyaan yang manusiawi dari seorang sahabat ketika saya mencoba menyampaikan
pendapat menganai memafkan, benar, reaksi manusia akan membalas semua
perlakuaan yang diterima, Ada aksi pasti ada reaksi.
Coba kita berfikir tenang bila
kita disakiti oleh seseorang dan kita membalas, apalah permasalaan akan selesai
pada saat itu"? Dengan teori kemungkinan, akan menghasilkan kemungkinan
yang kecil. Ketika kita membalas, orang yang menyakiti kita akan bereaksi sama,
jadi permaslahan akan berlanjut tanpa ada ujung.
Dan bagi yang mempunyai keluhuran
akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan kesalahan orang lain, melainkan
sekaligus membalas kesalahan tersebut dengan kebaikan yang tak pernah
tererbayangkan oleh sang pelaku. hal tersebut justru dapat mempererat
talisilaturahim dan membuat antara yang berselisih saling memikirkan
seolah-olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.
Sesuai prinsip matematika Minus
satu (-1) ditambah minus satu (-1) akan menghasilkan jumlah minus yang lebih
besar (-2), begitu pula dendam, bila kita menyalurkan dendam, akan menghasilkan
dendam yang lebih besar.
Ketika kita memaafkan adalah hal
yang positif, seperti persamaan matematika, ketika minus satu (-1) ditambah
(+1) akan menghasilkan Nol (0), hal itu pun berlaku ketika kita tersakiti (-),
dan kita bereaksi positif dengan memaafkan (+) akan menghasilkan Nol (0), dan
tidak akan ada maslah yang baru yang timbul, dan masalah akan selesai saat itu
juga.
Dengan bisa memaafkan kesalahan
orang, juga memperlihatkan kebesaran hati kita sebagai manusia, kita akan
secara tidak langsung orang akan memandang kita sebagai orang yang berbesar
hati dan bijak sana.
Meminta maaf memang bukan hal
yang mudah; kadang kita tidak menyadari bahwa tindakan kita telah menyakiti
orang lain. Di sisi lain, memberi maaf juga sulit dilakukan; karena kadang
masih tetap mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Ternyata tidak mudah
menanamkan sikap iklas dalam diri untuk memaafkan orang lain.
Kalau melihat dari sisi
sebaliknya, ternyata memberi maaf bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dari
berbagai cerita selama ini, banyak peristiwa yang mencerminkan hal ini.
Permintaan maaf seringkali tidak serta merta diiringi dengan perasaan rela
memaafkan. Contohnya saja, meskipun orang lain sudah minta maaf, kita masih mengingat-ingat
kejadian saat kita disakiti oleh orang lain, terlebih lagi jika kita merasakan
ada kerugian yang timbul akibat kesalahan orang tersebut. Seolah-olah ada rasa
tidak puas bila orang yang melakukan kesalahan tersebut belum merasakan
kerugian yang sama.
Dalam hidup ini ada kalanya kita
dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang
menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama
lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang
berbeda.
Oleh karena itu, sebelum kita
menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa
lalu.
Saat kita membalas sesuatu
dendam, yang terjadi kita akan membuat bekas luka dihati sesorang yang kita
balas, luka fisik dapat sembuh, luka hati susah untuk sembuh. Tapi hal ini
tidak akan terjadi jika kita bisa memaafkan, kalau kita bisa memaafkan
kesalahan seseorang maka tidak akan ada paku yang tertacap, dan tidak akan
menimbulkan lubang di dalam hati seseorang. Dan kita tidak kembali menyakiti
orang lain.
Mari kita bersama belajar menajdi
seorang yang bijaksana dan terhormat dengan bisa memaafkan kesalahan orang
lain. Karena jujur cape ketika kita menyimpan dendam, saat kita dendam kepada
orang lain, percaya atau tidak kita akan menjadi orang yang paling
memperhatikan oranng tersebut, kita memperhatikan untuk melihat titik lemah
orang tersebut. Dan kita merasa geram saat orang tersebut memperoleh kenikmatan
atau kebahagian. Mungkin orang tersebut tahu kita perhatikan. Cape deh.
Lebih baik kita bisa memaafkan
dan kita bisa hidup dengan tentram dan damai, jadi buat apa kita mendendam,
mari kita saling memaafkan.dan hidup kita akan lebih damai dan indah. Kiranya
kata-kata yang terucap pernah melukai, akupun pernah tak berkenan, dan diam
membawa prasangka. Mohon dimaafkan, agar ringan melangkah dalam kehidupan
"Mari kita belajar
memaafkan, karena jadi orang yang pemaaf akan lebih terhormat, dibanding dengan
orang pendendam"
" Dengan memafkan kita akan
menyelesaikan masalah tanpa masalah"
0 komentar
mari berkomentar